Jumat, 30 Juni 2017

Pengaruh Video Game Terhadap Aktivitas Otak


         Video Game, sapa yang tak kenal dengan kalimat tersebut. Sebuah hiburan yang sangat digemari, khususnya dikalangan laki - laki ini membuatnya dikenal orang banyak. Mulai dari game tipe pertarungan hingga tipe tembak menembak ada di video game. Seiring perkembangan zaman, video game kini semakin berkembang yang menambah peminatnya.


         Video game tersendiri memiliki daya tarik sendiri yang membuat pemainnya tidak merasa jenuh ketika memainkannya. Hal ini dikarenakan video game sendiri memiliki konteks visual yang memanjakan mata. Tak hanya itu, ketika bermain video game khususnya game tipe tembak menembak, seseorang dituntut untuk memenangkan game tersebut sehingga seseorang akan terfokus pada permainan tersebut.


              Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of Toronto, didapat bahwa seseorang yang memainkan sebuah game tipe Shooting akan merangsang otak yang mengakibatkan ketertarikan terhadap benda visual. Hal ini dikarenakan ketika seseorang memainkan game, seseorang hanya terfokus terhadap gambar visual yang ada di dalam game. 


              Menurut hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa seseorang yang memainkan game tipe shooting akan seketika itu dapat terfokus kepada benda visual disekitarnya. Hal ini sangat berguna ketika seseorang sedang berkendara karena akan selalu fokus terhadap benda visual yang ada didepannya.


              Hal ini terbukti adanya oleh teori dimana otak bagian kanan akan mengembangkan kreativitas, imajinasi. Video game tersebut merangsang otak sebelah kanan agar kinerja otak kanan lebih dimaksimalkan dalam mengembangkan kreativitas dan imajinasi seseorang.

Sumber : National Geographic Indonesia

Penyebab Amnesia

          Amnesia atau hilang ingatan adalah istilah yang digunakan saat seseorang tidak bisa mengingat informasi, pengalaman, atau kejadian tertentu. Kondisi ini dapat terjadi tiba-tiba atau semakin parah secara perlahan-lahan.
         Ingatan yang hilang bisa berupa hal yang baru saja terjadi atau kenangan yang telah lama berlalu. Orang yang mengidap amnesia juga bisa mengalami kesulitan dalam mempelajari informasi baru atau membentuk ingatan baru.

          Bentuk ingatan itu sendiri disimpan di dalam otak bagian Lobus Temporalis. Segala bentuk informasi yang hendak dijadikan ingatan jangka pendek (<1 menit) akan disimpan di dalam Prefrontal Cortex. Sedangkan ingatan yang akan dijadikan jangka panjang (>1 Menit) akan disimpan dalam hippocampus.

          Amnesia sendiri terjadi karena beberapa hal, diantaranya
  1. Cidera pada kepala yang mengakibatkan otak bagian Lobus Temporalis mengalami gangguan atau kerusakan
  2. Stroke
  3. Peradangan otak
  4. Trauma yang mengakibatkan seseorang ingin melupakan ingatan yang berkaitan terhadap trauma tersebut

Sumber : alodokter

Mengenal Otak Kanan dan Otak Kiri Pada Manusia

           Otak merupakan sistem saraf pusat pada vertebrata dan invertebrata. Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Ota mengatur dan mengkordinir sebagian besar gerakan, perilaku dan fungsi tubuh seperti detak jantung, tekanan darah, cairan tubuh dan suhu tubuh. 


           Otak terbentuk dari dua jenis sel, sel glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang dikenal sebagai potensi aksi. Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirmkan berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter ini dikirimkan pada celah yang dikenal sebagai sinapsis.


          Otak terbagi atas 2 dalam mengatur perilaku seseorang, yaitunya Otak kanan dan Otak kiri.





  1. Otak Kanan
            Otak kanan bekerja atas unsur kreatifitas dan fleksibel, yang mana membuat seseorang yang dominan menggunakan otak kanan dibanding otak kiri akan cenderung menggunakan kreativitas dalam menyelesaikan masalah.
  2. Otak Kiri
            Otak kiri bekerja atas unsur logika dan obyektifitas, yang mana membuat seseorang yang dominan menggunakan otak kiri dibanding otak kanan akan cenderung menggunakan logika rasional dalam mengidentifikasi masalah dan berpikir bagaimana cara menyelesaikannya.

Sumber : Wikipedia