Minggu, 19 Maret 2017

Penyebab Seseorang Merokok Dari Kaca Psikologi

          Rokok, sapa yang tak kenal dengan kata yang satu ini. Dengan perubahan zaman sekarang ini kini rokok sudah menjadi hal yang biasa di lingkungan kita sehari - hari. Mulai dari orang dewasa hingga remaja kini sudah mulai menghisapnya. Banyak yang sudah mengetahui akibat dari merokok ini, tetapi mereka masih tetap melakukannya.
                                                            Penyebab orang merokok dan akibatnya

          Dalam teori psikologi oleh Sigmund Freud, disetiap diri manusia terdapat Id, Ego, dan Super Ego. Id adalah kepribadian yang dibawa sejak lahir. Id disini berfungsi sebagai penunjuk rasa kenikmatan. Id selalu berusaha memperoleh kenikmatan. Selanjutnya ego, ego berkembang dari id. Id ada untuk menemukan kenikmatan, lalu ego lah yang mewujudkannya. Ego bertugas sebagai penghubung antara id dengan dunia luar. Ego lah yang akan mewujudkan naluri dari id. Selanjutnya super ego, super ego berkembang dari ego. Super ego merupakan kekukatan moral. Super ego menahan dorongan id yang tidak sesuai dengan norma dalam masyarakat dan melarang ego untuk berbuat yang dilarang dalam masyarakat.


           Seorang perokok, melihat rokok sebagai alat pemenuhan id. Itu disebabkan tidak adanya aturan yang melarang menghisap rokok, sehingga super ego melihat rokok tidak melanggar norma dalam masyarakat. Sehingga Id selalu ingin memenuhi rasa kenikmatannya tersebut.


          Disini saya akan menjelaskan beberapa penyebab mengapa seseorang dapat menghisap rokok :

  1. Rasa Ingin Tahu (Coba - Coba)
             Sebagian besar perokok mulai menghisap rokok dikarenakan rasa ingin tahu yang besar. Rasa ingin tahu itu disebabkan oleh keingin tahuan seseorang itu terhadap cita rasa dari rokok tersebut. Rasa ingin tahu disebabkan adanya pengaruh orang lain yang menyebabkan ia ingin mencoba rokok. Seorang bapak yang selalu menghisap rokok, secara tidak sadar anak tersebut berusaha untuk mengetahui rasa dari rokok yang selalu dihisap oleh bapaknya. Sehingga anak mulai mencoba menghisap rokok.

  2. Teman Sebaya
             Teman sebaya juga berpegaruh besar terhadap mengapa seorang bisa menjadi perokok. Disaat teman sedang asik bercerita disertai menghisap rokok, ia pun ingin mencoba menirukannya. Bahkan, ada teman sebayanya menawarkan untuk menghisap rokok dengan berbagai pernyataan yang tak berarti seperti, "Bukan laki namanya kalo tak merokok". Atau bahkan yang lebih ekstrimnya, "Orang merokok mati, orang ga merokok juga mati". Pernyataan seperti itu membuat seorang memilih merokok dari pada tidak sama sekali.

  3. Tokoh Idola
            Setiap orang pasti mempunyai tokoh idolanya masing - masing. Tak heran banyak dari mereka yang berusaha untuk mengikuti segala bentuk sikap mereka. Seorang laki - laki akan mangidolakan seseorang yang kuat, dimana kebanyakan orang tersebut berwatak keras dan tentu saja menghisap rokok. Seorang mengikuti tokoh idolanya dikarenakan tokoh tersebut bersikap "keren". Dan berpikir bahwa ia akan merasa keren jika ia mengikuti tokoh tersebut.

  4. Putus Asa
            Seseorang yang sudah merasa putus asa akan selalu merasa ingin mencari kesenangan untuk menghibur dirinya. Tak heran seseorang yang putus asa akan mulai menghisap rokok. Hal ini diakibatkan rasa stress yang menumpuk sehingga akan terjerumus ke putus asa.

          Berikut beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menghindari rokok berdasarkan pendapat saya sendiri :

  1. Berfikir 2 kali Sebelum Mencoba Rokok
          Berfikir 2 kali lah sebelum mencoba rokok. Terapkan dalam pikiran bahwa rokok itu tak ada gunanya dan membuatmu rugi. Dengan menerapkan hal itu dapat membuat super ego dalam diri kita sadar bahwasannya tak ada gunanya menggunakan rokok.

  2. Memilih Pergaulan Secara Bijak
         Pilihlah pergaulan secara bijak jika kita sendiri merasa tidak sanggup untuk menahan godaan terhadap rokok. Hal ini bisa membantu kita untuk tidak mencoba rokok.

  3. Memberikan Penyuluhan Tentang Bahaya Rokok
        Dengan memberikan informasi terkait bahaya rokok, dan kita sendiri memahami bahayanya bisa membuat kita untuk tidak menyentuh rokok.

  4. Mendidik Anak Agar Tidak Menyentuh Rokok
       Anak sangat suka sekali meniru perilaku orang tuanya, dikarenakan dimata sang anak orang tuanya seperti seseorang yang bijaksana. Dengan begitu seorang anak akan mengikuti perilaku orang tuanya untuk menjadi seseorang yang bijaksana.

          Itulah beberapa penyebab beserta hal yang dapat kita lakukan untuk menghindari rokok. Ingatlah bahwasannya rokok itu dapat membunuhmu kapan saja dan membuat mu rugi.



Minggu, 12 Maret 2017

Penyebab Kecemasan Seorang Siswa Terhadap Ujian Nasional

           Ujian Nasional atau yang bisa disebut sebagai UN sudah kita kenal pada saat ini. Pada saat sekarang ini, banyak di antara siswa - siswi yang merasa cemas akan UN. Mereka menganggap UN seperti seekor binatang buas yang siap memangsa mereka apabila mereka lengah. Pada kesempatan kali ini, saya akan mencoba memberikan pendapat saya terhadap penyebab kecemasan mereka terhadap UN dengan menggunakan teori kepribadian yang sudah saya pelajari.

           Kecemasan merupakan emosi dasar yang dimiliki setiap manusia. Sigmund Freud, seorang ahli psikologi berpendapat bahwa kecemasan adalah fungsi ego yang bertujuan untuk mengingatkan kita bahwa akan ada bahaya yang datang sehingga dapat disiapkan reaksi yang adaptif yang sesuai.
           
           Kita contohkan seperti kita sedang bertemu singa. Kita menganggap bahwa singa itu hewan buas dan karnivora yang bisa memakan kita. Pemikiran tersebut sudah melekat di dalam pikiran kita, dan ketika kita bertemu seekor singa (disini bisa kita sebut sebagai stimulus) maka secara spontan kita akan ketakutan dan segera menjauhi singa pada saat itu juga. Hal ini menunjukkan bahwa ketakutan kita sebagai bentuk kecemasan akan dimakan singa dan menjauhi singa merupakan reaksi yang adaptif yang sesuai untuk mengurangi ketakutan itu.

           Lalu bagaimana dengan Ujian Nasional ?, siswa merasa cemas akan UN dikarenakan stimulus yang diberikan kepada siswa. Di sini saya berpendapat bahwa stimulus yang diberikan terhadap siswa seperti berikut :
  1. Ujian Nasional Merupakan Syarat Untuk Lulus Dari Sekolah
                  Hal ini membuat seorang siswa mau tak mau harus mengikuti Ujian Nasional dengan sungguh - sungguh. Dan siswa merasa bahwa Ujian Nasional merupakan tujuan akhir yang harus ia lewati. Jika ia tidak bisa melewatinya maka ia harus mengulanginya lagi. Hal ini yang kemudian membuat siswa selalu merasa cemas terhadap Ujian Nasional, dan takut akan tidak lulus sekolah
  2. Nilai Ujian Nasional Merupakan Syarat Untuk Melanjutkan Ke Jenjang Pendidikan Yang Lebih Tinggi
                   Nilai dalam Ujian Nasional memperlihatkan seberapa besar pencapaian yang mereka dapat dalam mata pelajaran tertentu. Hal ini terkadang dipakai sekolah sebagai syarat untuk memasuki sekolah mereka. Biasanya, yang menggunakan nilai ujian nasional sebagai syarat masuk merupakan sekolah Negeri atau sekolah yang memiliki Akreditasi yang cukup baik. Hal ini membuat seorang siswa mau tak mau harus memiliki nilai yang tinggi untuk memasuki sekolah yang ia ingin masuki. Hal inilah yang membuat seorang siswa selalu cemas akan Nilai Ujian Nasionalnya dan takut akan
  3. Takut Akan Mengecewakan Orang Tua
                    Kebanyakan siswa, tidak ingin mengecewakan orang tuanya yang sudah bersusah payah untuk memenuhi kebutuhan seorang siswa dalam proses belajarnya. Hal ini menjadi dorongan seorang siswa untuk berusaha yang terbaik untuk menunjukkan bahwa perjuangan orang tuanya tidaklah sia - sia. Dan inilah yang membuat sebagian siswa merasa cemas bahwa ia tidak akan mampu untuk memperlihatkan hasil belajarnya yang akan mengecewakan orang tua mereka.

           Lalu bagaimana langkah kita untuk menghilangkan kecemasan tersebut ?, menurut saya kecemasan yang dihasilkan diatas dapat di kurangi melalui cara seperti di bawah ini :
  1. Belajar Setiap Hari
           Banyak yang mengabaikan nasihat guru, orang tua mereka yang menyuruh mereka untuk belajar. Hal ini dikarenakan belajar bisa membuat kita merasa cepat bosan, sehingga kita lebih memilih untuk tidak belajar. Alangkah baiknya kita haruslah belajar walaupun hanya 30 menit tetapi dilakukan setiap hari dari pada memaksakan belajar nonstop atau yang bisa disebut sebagai "Kebut Semalam". Hal ini mengakibatkan bahwa dengan belajar setiap hari, kita tidak akan mudah melupakan apa yang kita pelajari, dibandingkan dengan belajar kebut semalam yang hanya bertahan tak lama.
  2. Mengikuti Bimbingan Belajar
             Bimbingan belajar merupakan solusi tepat dalam mengulangi pelajaran yang sudah kita pelajari. Dengan mengikuti Bimbingan Belajar kita bisa mengingat kembali pelajaran yang sudah kita pelajari di sekolah, bahkan memungkinkan untuk menambahkan pengetahuan kita yang tidak diajarkan di sekolah.
  3. Percaya Diri
             Sesudah kita mengikuti 2 hal di atas kita haruslah percaya akan kemampuan kita. Biasanya, seseorang yang tidak percaya diri akan sangat mudah cemas. Jadi, sebisa mungkin percaya lah pada kemampuan diri sendiri, jangan mudah terpengaruh oleh orang lain.
  4. Doa
                Berdoa juga merupakan hal yang penting. Kita sebagai makhluk yang diciptakan oleh-Nya harus lah selalu memohon agar ilmu yang kita pelajari tidak hilang begitu saja. Meminta doa dari orang tua juga membuat doa kita untuk tidak melupakan ilmu yang kita pelajari tidak hilang begitu saja semakin kuat.
           Mungkin hanya itu saja pendapat saya terhadap penyebab kecemasan seorang siswa terhadap ujian nasional beserta pendapat saya akan mengatasi hal tersebut. Jika ada kesalahan saya mohon maaf, dan terima kasih sudah membaca artikel perdana saya.